Identifikasi Bahaya dengan Metode Preliminary Hazard Analysis (PHA) pada Peternakan Ayam Petelur: Studi Kasus di Cahaya Farm

Dasar hukum terkait keselamatan dan kesehatan kerja tertuang di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER.05/MEN/1996. Semua sektor pekerjaan pasti memiliki bahaya risiko terhadap pekerja, tidak terkecuali pekerja peternakan ayam petelur. Produksi telur setiap tahun mengalami peningkatan, dengan produksi pada 2021 sebanyak 5.155.998 ton, pertumbuhan naik 0,28% dibanding 2020. Peternakan unggas ini menyerap tenaga domestik berjumlah sekitar 5 juta orang. Keselamatan bagi peternak merupakan upaya yang dilakukan untuk mengenali, mencegah mengatasi permasalahan berkaitan pekerjaanya. Salah satu metode bisa digunakan mengidentifikasi adalah Preliminary Hazard Analysis (PHA). Bahaya petelur dikelompokkan menjadi tujuh yaitu: Biological Hazard, Biomechanical Chemical Electrical Explotion Flammable Physical Hazard. Potensi tersebut dapat terjadi gudang pakan, telur, kandang (starter, grower layer), instalasi listrik, air minum proses sanitasi. Dalam penelitian berhasil diidentifikasi terdapat 34 aktivitas dalam manajemen petelur, 99 101 berdampak usaha serta 94 pencegahan mitigasi risiko.